
Tindak Lanjut UN sebagai Pemetaan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tampaknya sangat serius dalam
mendekonstruksi ujian nasional agar para pemangku kepentingan pendidikan
membentuk suatu habitus (Pierre Bourdieu, 1987) baru.
Alih-alih mengikuti pola kementerian sebelumnya yang memuja para
peraih nilai tertinggi UN, Mendikbud justru mengundang para kepala
sekolah yang memiliki nilai indeks integritas terbaik dalam lima tahun
terakhir ke Istana untuk bertemu Presiden.
Langkah ini jelas menampar para "pemburu nilai UN" yang bergerak
mirip para pemburu rente di