PENGUMUMAN HASIL MUTASI SEMESTER GANJIL T.A 2024/2025 download
ALL Berita


  • Siswa Belajar di bawah Ancaman Longsor

    Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang terpaksa belajar di bawah ancaman tanah longsor. Kondisi tersebut menyusul kerusakan talut sekolah yang tergerus longsor pada Kamis (23/4/2015) sore. Pascakejadian itu, lantai dan tembok ruang kelas mengalami keretakan. Para siswa pun harus menggeser bangku dan meja menjauh dari titik retak saat belajar lebih aman jika terjadi longsor susulan. "Tembok dan lantai retak-retak. Sebetulnya takut belajar di kelas, takut kalau tiba-tiba longsor lagi," baca lengkap

  • Indonesia Butuh Banyak Sarjana Teknik!

    ndonesia terkenal sebagai surga investasi dunia. Tingginya jumlah sumber daya manusia dan kekayaan alam yang melimpah, juga tawaran menggiurkan tentang harga tenaga kerja produktif yang kompetitif, menjadi alasan utama para investor dunia menanamkan modalnya di sini.  Sayangnya, di tengah perkembangan industri dan teknologi yang semakin pesat, Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia kompeten, terutama di sarjana bidang engineering. Padahal, mereka merupakan penggerak utama dunia industri.  Berdasarkan riset Said Didu pada 2011, pasokan sarjana baca lengkap

  • Di Universitas Queensland, Tulang Manusia Jadi Koleksi Perpustakaan

    Sekolah Biomedis (SBMS) Universitas Queensland (UQ) akan melengkapi fasilitas perpustakaan kerangka mereka dengan menambah satu lagi fasilitas serupa pada akhir tahun ini. Koleksi unik ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai warga Australia kontemporer dan memungkinkan mahasiswanya mempelajari spesimen tulang yang sebenarnya.   Saat ini belum pernah ada fasilitas perpustakaan kerangka yang khusus mengoleksi spesimen tulang manusia Australia untuk digunakan demi kepentingan riset oleh pakar biologi. Di perpustakaan tulang kerangka ini tersimpan koleksi berbagai baca lengkap

  • R.A. Kartini Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia

    Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal Ibu Kartini merupakan keturunan keluarga terpandang Jawa. Dia lahir 21 April 1879, dimana adat istiadat masih kukuh dipegang oleh masyarakat, termasuk keluarganya. Satu hal yang diwariskan dari keluarganya adalah pendidikan. Ya, Kartini pernah merasakan bangku sekolah hingga tamat pendidikan dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya, ayahnya tidak memberikan izin Kartini melanjutkan sekolah. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sebenarnya sedih. baca lengkap

  • Sebab Musabab Dengung Misterius Bumi Akhirnya Terungkap

    umi tidak diam tetapi menghasilkan suara yang mirip dengung yang bisa bertahan selama berbulan-bulan. Puluhan tahun, ilmuwan berusaha mengetahui sebab musabab suara misterius itu.  Menggunakan pemodelan komputer, Fabrice Ardhuin, pakar oseanografi dari French Research Institute for Exploitation of the Sea, akhirnya berhasil mengungkapnya. Sebelumnya, banyak ilmuwan berpikir bahwa dengung itu dihasilkan oleh gelombang besar di samudera yang bisa mencapai dasar laut. Gelombang itu bisa mengaduk lautan, menggoyang benua hingga menghasilkan bunyi dengung. Namun, hasil baca lengkap

  • Inilah Perubahan Arus Lalu Lintas Terkait KTT Asia-Afrika

    Sejumlah perubahan arus lalu lintas akan diberlakukan pada sejumlah ruas jalan di Jakarta berkaitan dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, Minggu (19/4/2015). Pengaturan tersebut dilakukan untuk memberi kelancaran perjalanan bagi para kepala negara dan rombongan delegasi KTT Asia-Afrika. Berdasarkan informasi dari laman Facebook Humas Polda Metro Jaya, pengaturan arus lalu lintas akan dilakukan di empat kawasan, yakni Pancoran-Kuningan-Blok M, Dukuh Atas-Monalisa, Harmoni-Bundaran Hotel Indonesia, dan Senayan. Berikut ini informasi pengalihan baca lengkap

  • Jangan Pandang Siswa Sekadar Anak Kecil, Merekalah Wajah Masa Depan Indonesia

    Para siswa yang duduk di bangku sekolah bukan hanya sekadar pelajar melainkan wajah masa depan Indonesia. Jangan pandang para siswa hanya sebagai seorang anak kecil semata karena sebenarnya merekalah yang mempunyai masa depan untuk Indonesia. Maka dari itu, ketika melakukan sesuatu hal untuk siswa dampaknya akan terasa pada 10 sampai 20 tahun mendatang dan bukan sekarang.   Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pameran Tunggal Hanafi dengan judul Biografi Visual baca lengkap